Tutorial Seputar Teknologi

MENGATASI LUPA PASSWORD DATABASE POSTGRE SQL - BEGINI CARA RESTARTNYA!



Halo sobat coding! 
Kali ini admin ingin membagikan cara mengatasi lupa password database PostgreSQL. Mungkin kalian pernah mengalami saat-saat dimana lupa password dari database PostgreSQL-mu? Seperti inikah yang muncul?

Kalo permasalahannya sama seperti itu, yakni berkaitan dengan password dari user database PostgreSQL, mari ikuti tutorial ini untuk melakukan reset password. 

Lupa password merupakan hal wajar bagi manusia. Maka dari itu, kita perlu mengantisipasi apabila ada saatnya kita sebagai pemilik lupa akan password yang sudah pernah kita set di database PostgreSQL. Mari ikuti tutorial yang admin berikan ini untuk dapat melakukan reset password. Gunakan tutorial ini untuk hal-hal baik. JANGAN DISALAH GUNAKAN! Terima kasih.

Berikut langkah-langkahnya:
  1. Pastikan Toolbox client dan server PostgreSQL sudah close.
  2. Pergi ke tempat penyimpanan program file dari PostgreSQL di laptop/pc kalian dan masuk pada folder data. Sebagai contoh, admin menaruh program file PostgreSQL di Disk D. Maka dari itu path nya kurang lebih sebagai berikut:
    Disk D > Program Files > PostgreSQL > 17 > data



  3. Cari file bernama 'pg_hba.conf' kemudian buatlah copy-an / backup file di lokasi manapun (hanya untuk cadangan/backup bilamana terjadi masalah)


  4. Buka file 'pg_hba.conf' pada notepad atau sesuaikan sesuai prefrensi. Ingat, buka file originalnya bukan file copy-an/backup-nya.


  5. Temukan beberapa baris yang dimulai dengan host berikut:


    Untuk method bisa saja berbeda tiap device. Bisa sama dengan itu atau sama dengan data berikut:
    host all all 127.0.0.1/32 md5 host all all ::1/128 md5 host replication all 127.0.0.1/32 md5 host replication all ::1/128 md5

    Apabila ada perbedaan, tidak perlu bingung. Yang terpenting menemukan 4 type host tersebut.
    Kemudian, silakan ubah semua method dengan type host tersebut menjadi 'trust', sehingga tampilannya menjadi sbb:

    host all all 127.0.0.1/32 trust host all all ::1/128 trust host replication all 127.0.0.1/32 trust host replication all ::1/128 trust

  6. Simpan perubahan. Kemudian tutup file.

  7. Buka bilah pencarian di Windows dan cari Services app. Lalu buka file tersebut.


  8. Cari lalu klik 'postgres' kemudian lakukan restart.

  9. Setelah restart berhasil, silakan buka command prompt (cmd) lalu masuk ke directory folder bin dari PostgreSQL kalian (dengan menggunakan cd). Sebagai contoh, admin menaruh program file PostgreSQL di Disk D. Maka dari itu path nya kurang lebih sebagai berikut:
    Disk D > Program Files > PostgreSQL > 17 > bin
    Pastikan untuk mengarahkan path di cmd ke lokasi bin (dari contoh admin, maka lokasinya di D:\Program Files\PostgreSQL\17\bin)


  10. Setelah path directory sesuai, ketikkan berikut ini:
    psql -U postgres -h localhost

    Lalu akan muncul response bahwa berhasil masuk ke user postgres.


  11. Jika hasilnya sudah sesuai. Ketikkan query berikut:
    ALTER USER postgres with password '<your new password>';
    Pastikan Anda menyertakan ; di akhir.
    “ALTER ROLE” akan ditampilkan sebagai indikasi bahwa baris sebelumnya berhasil dieksekusi.


  12. Setelah itu, tutup cmd, lalu buka kembali file 'pg_hba.conf' dan ubah kembali method-nya dari trust ke setelan semula. 

    Untuk method bisa saja berbeda tiap device. Bisa sama dengan itu atau sama dengan data berikut:
    host all all 127.0.0.1/32 md5 host all all ::1/128 md5 host replication all 127.0.0.1/32 md5 host replication all ::1/128 md5

  13. Simpan kembali perubahan pada file 'pg_hba.conf'

  14. Lakukan restart Services postgreSQL kembali (sama seperti langkah 8 diatas).

  15. Selesai. Password postgres sudah berubah. Silakan mencobanya

Itulah langkah-langkah untuk mengatasi lupa password pada database PostgreSQL.
Sekian artikel dari admin. Selamat mencoba dan semoga berhasil! Jika ada pertanyaan silakan tanyakan pada kolom komentar. Terima kasih dan salam coding!👋


CARA MUDAH MENGATASI ERROR INI SAAT INSTALL/MENAMBAHKAN LIBRARY FRAMEWORK DENGAN MENGGUNAKAN XAMPP


Halo sobat coding! 
Kali ini admin ingin membagikan cara mengatasi error yang muncul pada terminal saat ingin install atau menambahkan library framework (cth: Laravel) dengan menggunakan XAMPP. Mungkin pernahkan kalian dihadapkan pada error seperti berikut?


Error tersebut tertulis:
In Problem.php line 652:                                                          
  [TypeError] substr(): Argument #1 ($string) must be of type string, null given

Kenapa ya error itu? Begini cara mengatasinya:
Error tersebut dikarenakan extension sodium pada konfigurasi php belum diaktifkan. Coba aktifkan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Buka folder php yang ada di folder xampp (sebagai contoh, admin menyimpan xampp pada disk D. Secara default, biasanya xampp disimpan pada folder disk C. Sesuaikan saja)


  2. Temukan file bernama php atau php.ini.


  3. Buka file php atau php.ini tersebut di notepad


  4. Cari kode berikut (ketik ctrl+f kemudian cari nama sodium)
    untuk extension, bila diawalnya masih menggunakan tanda titik koma (;), maka silakan hapus tanda tersebut. Sehingga menjadi sbb:

    NB: Menghilangkan tanda titik koma didepan extension berarti mengaktifkan extention tersebut.

  5. Setelah itu simpan perubahan

  6. Jalankan kembali (restart) Apache di XAMPP

  7. Silakan coba kembali install library yang diinginkan. 
    Sebelumnya, coba cek di composer.json terlebih dahulu, apakah library yang diinginkan itu sudah tertambah atau belum (biasanya di bagian require atau require-dev). Jika belum ada, maka tinggal langsung install library yang diinginkan tersebut (composer require [nama-library]).
    Namun, jika ternyata sudah tertambah, silakan hapus library terlebih dahulu dengan mengetikkan pada terminal: composer remove [nama-library] Kemudian lakukan install kembali (composer require [nama-library]).

  8. Selesai

Itulah langkah-langkah untuk mengatasi error yang muncul pada terminal saat ingin install atau menambahkan library framework (cth: Laravel) dengan menggunakan XAMPP.
Sekian artikel dari admin. Selamat mencoba dan semoga berhasil! Jika ada pertanyaan silakan tanyakan pada kolom komentar. Terima kasih dan salam coding!👋


BEGINI CARANYA!! UPGRADE VERSI PHP 8.0.x KE 8.2.x DI XAMPP DENGAN MUDAH

Halo sobat coding!
Kali ini admin ingin membagikan cara untuk upgrade versi PHP dari v8.0.x ke 8.2.x. Cara ini juga dapat dilakukan untuk upgrade ke versi lainnya. Mari langsung aja ikuti beberapa step berikut ini:

PRA UPGRADE (opsional)

Sebelum melakukan upgrade versi PHP di XAMPP, silakan cek terlebih dahulu versi php yang saat ini sedang aktif atau digunakan.

  1. Jalankan Apache XAMPP

  2. Buat folder dengan nama version di xampp > htdocs, kemudian buat file baru dengan nama phpinfo.php

  3. Kemudian, buka file phpinfo.php yang baru saja dibuat, isi/ketikkan kode berikut, lalu simpan:
    <?php
      phpinfo();
    ?>
  4. Selanjutnya, buka browser dan ketikkan link http://localhost/version/phpinfo.php pada kolom pencarian. Jika link itu tidak bisa, maka berikan port setelah localhost. Port dapat dilihat ketika menjalankan Apache di XAMPP. Contohnya: http://localhost:80/version/phpinfo.php

  5. Maka akan tampil tampilan sbb:


UPGRADE VERSI PHP

Sekarang saatnya kita untuk melakukan upgrade versi dari php kita. Kali ini yang akan ku praktekkan adalah upgrade dari versi 8.1.x ke 8.2.x. Cara ini akan serupa juga jika ingin upgrate dari versi satu ke versi lainnya.

  1. Buka web PHP di https://windows.php.net/download.
  2. Klik zip untuk mendownload. Silakan pilih untuk yang X64 Thread Safe.

  3. Setelah berhasil download. Silakan extrak folder zip itu dan pindahkan ke folder xampp. Silakan dipastikan letak dari folder xampp di laptop/desktop masing-masing. Pada contoh ini, saya menyimpan xampp di folder D. 

  4. Matikan service Apache yang sedang berjalan di XAMPP.

  5. Ubah penamaan dari folder php yang terletak di folder xampp menjadi php-8.1 atau lainnya. Tujuan mengganti nama bukan menghapusnya adalah untuk backup apabila ketika upgrade php mengalami error, maka file lama bisa digunakan kembali.
    Sebagai contoh, karena versi php ku sebelumnya adalah 8.1.17, maka ku ganti menjadi php-8.1.17

  6. Folder hasil extrak tadi, yakni dengan nama php-8.2.19-Win32-vs16-x64, silakan untuk diubah namanya menjadi php.

  7. Silakan untuk mengaktifkan kembali service Apache di XAMPP.
  8. Setelah itu, silakan akses kembali di browser http://localhost/version/phpinfo.php. Sekarang versi php sudah terbarukan.

Eitss.. Tunggu dulu... Coba sekarang akses ke localhost/phpmyadmin untuk melihat database. Bagaimana? apakah bisa? kalo muncul error, silakan lanjutkan mengikuti tutorial ini yaa. Kalo sudah bisa, brrti ngga usah lanjut.

Akses PhpMyAdmin Error ?

Terjadinya error pada PhpMyAdmin, disebabkan karena kita belum mengaktifkan ekstensi yang dibutuhkan. Kita akan mengaktifkan ekstensi yang dibutuhkan itu. Berikut caranya:

  1. Buka folder php yang ada di folder xampp

  2. Cari file bernama php.ini-development, lalu buat salinan file itu di folder yang sama.

  3. Lalu, ubah nama file copy-an menjadi php.ini
  4. Jika muncul dialog konfirmasi, silakan pilih Yes saja.
  5. Buka file php.ini

  6. Cari kode berikut
    untuk extension_dir, bila diawalnya masih menggunakan tanda titik koma (;), maka silakan hapus tanda tersebut.
    Kemudian, silakan ganti value-nya dari "ext" menjadi lokasi penyimpanan xampp kalian kemudian berikan \php\ext. Sebagai contoh untuk xampp di device ku disimpan di folder D > xampp. Sehingga value dari extension_dir menjadi "D:\xampp\php\ext"


  7. Selanjutnya, silakan cari kode berikut ini:
    Itu merupakan kumpukan ekstensi yang tersedia di PHP8 dan masih belum diaktifkan, cara mengatifkannya hapus tanda titik koma (;) didepan ekstensi. Tidak semua diaktifkan. Hanya beberapa dari ekstensi itu yang diaktifkan. Berikut ekstensi yang perlu diaktifkan, sbb:
      extension=bz2
      extension=curl
      extension=fileinfo
      extension=gd
      extension=gettext
      extension=intl
      extension=mbstring
      extension=exif
      extension=mysqli
      extension=pdo_mysql
      extension=pdo_sqlite
      extension=sodium
      extension=zip


  8. Silakan simpan file php.ini

  9. Jalankan kembali (restart) Apache di XAMPP
    Sekarang akses localhost/phpmyadmin dan seharusnya sudah bisa. SELAMAT

Jika Mengalami Error saat menjalankan kembali Apache XAMPP

  1. Buka folder php backup (php-8.1.17 atau sesuai penamaan awal tadi) di folder xampp
  2. Buka folder extras di xampp > php-8.1.17 (atau sesuaikan penamaannya)

  3. Copy semua folder dan file yang ada pada folder extras.
  4. Masuk ke folder php yang aktif di xampp > php > extras

  5. Paste dan replace folder dan file hasil copy tadi.
  6. Coba kembali untuk menjalankan Apache XAMPP nya.
  7. Selesai.

Itulah langkah-langkah untuk melakukan upgrade versi php dari versi lama ke versi baru di XAMPP
Sekian artikel dari admin. Selamat mencoba dan semoga berhasil! Jika ada pertanyaan silakan tanyakan pada kolom komentar. Terima kasih dan salam coding!👋


KEREN!! - MENGGUNAKAN TOAST NOTIFICATION DI VUE.JS 3 DENGAN VUE3-TOASTIFY


Halo sobat coding! 
Kali ini admin ingin membagikan cara untuk menampilkan toast notifikasi atau pesan pemberitahuan yang dapat diterapkan di project Vue 3 dan dapat dikustomisasi sesuai selera dan tentunya tidak sulit.

Sebelumnya, mari kita bahas sedikit tentang Vue JS. Vue JS adalah salah satu framework frontend open-source berbasis javascript yang digunakan untuk pembangunan atau pengembangan sebuah website atau tampilan ui (user interface). Selain itu, dengan Vue JS ini, kita dapat juga membuat sebuah SPA atau Single Page Application. Vue JS (saat penulisan artikel ini), dapat dikatakan sebagai salah satu framework yang cukup populer dikalangan developer. Tentunya, framework ini sangatlah mudah dipelajari dan digunakan. Saat ini, sudah banyak komunitas dari Vue JS yang dapat membantu saat kita membuat atau mendevelop sebuah aplikasi Vue JS. Vue 3 merupakan salah satu versi terbaru dari Vue JS saat penulisan artikel ini. 

Oya, dengan Vue JS ini juga, kita bisa membuat website PWA. PWA merupakan singkatan dari Progressive Web Applicaion, yakni suatu aplikasi web yang menawarkan pengalaman pengguna untuk merasakan aplikasi web seperti aplikasi native. Aplikasi native adalah aplikasi mobile yang dibuat khusus untuk sistem operasi tertentu, misalnya Android atau iOS. Intinya, dengan penerapan PWA, web kita secara otomatis bisa juga di 'download' untuk menjadi aplikasi di handphone/desktop kita. Jadi, setiap kali kita ingin membuka web, tidak perlu masuk ke browser lalu ketik url tujuan, melainkan dapat dilakukan hanya dengan klik aplikasi yang sudah ter'download' tadi. Kalau belum jelas mengenai PWA, silakan mencari tahu lebih lanjut di mbah gugel ya.. hehe

Oke, kita masuk pada inti pembahasan kita, yakni mengenai toast notifikasi di Vue 3. Dilansir dari getbootstrap.com, Toast adalah notifikasi ringan yang dirancang untuk meniru notifikasi push yang telah dipopulerkan oleh sistem operasi seluler dan desktop. Ga usa panjang lebar penjelasannya ya, intinya toast ini kurang lebih hasilnya sebagai berikut,


Keren? Menarik? Ya, ini yang akan admin bahas mengenai instalasi dan penerapannya. Langsung saja kita masuk ke pembahasan lebih dalamnya mengenai instalasi dan penerapan toast notifikasi di Vue 3.


INSTALASI DAN PENERAPAN TOAST NOTIFICATION DI VUE JS 3 MENGGUNAKAN LIBRARY VUE3-TOASTIFY

vue3-toastify adalah library toast notifikasi yang mudah digunakan dan sangat dapat disesuaikan untuk aplikasi Vue 3. Sebelum melanjutkan, pastikan requirement berikut terpenuhi ya agar nantinya toast berjalan sebagaimana mestinya!
  • vue version >= 3.2.0
    Jika kalian sudah ada project Vue, bisa lihat di file package.json bagian dependencies. Disana tertera versi dari vue yang digunakan.
Setelah memastikan requirement tersebut terpenuhi, mari kita masuk pada langkah instalasi dan penerapan. cekidot!

  1. Install library vue3-toastify. Buka cmd dan arahkan path pada project Vue. Lalu ketikkan perintah berikut:
    npm install --save vue3-toastify

    kurang lebih tampilan hasil dari npm install --save vue3-toastify

  2. Setelah berhasil instal, buka file src/main.js lalu import vue3-toastify dan deklarasikan di .use(). (lihat pada yang ditebalkan)

    Jika menggunakan JavaScript
    import { createApp } from 'vue';
    import Vue3Toasity from 'vue3-toastify';
    import App from './App.vue';
    import { loadFonts } from './plugins/webfontloader';
    import 'vue3-toastify/dist/index.css';
    
    loadFonts();
    
    createApp(App)
      .use(Vue3Toasity, {
        autoClose: 5000,
      })
      .mount('#app');
    

    Jika menggunakan TypeScript
    import { createApp } from 'vue';
    import Vue3Toasity, { typeToastContainerOptions } from 'vue3-toastify';
    import App from './App.vue';
    import { loadFonts } from './plugins/webfontloader';
    import 'vue3-toastify/dist/index.css';
    
    loadFonts();
    
    createApp(App)
      .use(Vue3Toasity, {
        autoClose: 5000,
      } as typeToastContainerOptions, )
      .mount('#app');
    

    didalam .use() terdapat deklarasi autoClose. Isi nilai waktu dalam milidetik yang diinginkan untuk toast muncul. Dalam contoh tersebut, gw menuliskan autoClose: 5000, yang berarti toast akan muncul selama 5 detik dan setelah itu menghilang.

  3. Setelah itu, tinggal gunakan toast nya. Caranya import terlebih dahulu { toast } dari vue3-toastify lalu gunakan dengan perintah:
    toast("A basic toast message", {
       // toast options here
    });
    Contoh aneka penerapannya:
    <template>
      <div>
        <button click="notify">Notify !</button>
      </div>
    </template>
    <script>
    import { toast } from 'vue3-toastify';
    
    export default {
      name: 'App',
      methods: {
        notify() {
          toast("Default Notification !"); //untuk toast default
    
          toast.success("Success Notification !", {
            position: toast.POSITION.TOP_CENTER,
          }); //untuk toast jenis sukses
    
          toast.error("Error Notification !", {
            position: toast.POSITION.TOP_LEFT,
          }); //untuk toast jenis error
    
          toast.warn("Warning Notification !", {
            position: toast.POSITION.BOTTOM_LEFT,
          }); //untuk toast jenis warning
    
          toast.info("Info Notification !", {
            position: toast.POSITION.BOTTOM_CENTER,
          }); //untuk toast jenis info
    
          toast("Custom Style Notification with css class!", {
            position: toast.POSITION.BOTTOM_RIGHT,
            className: 'foo-bar',
          });  //untuk custom toast
        }
      }
    }
    </script>
    <style>
       .foo-bar { color: #f00; }
    </style>
    

  4. Berikut ini untuk toast options yang dapat digunakan
    /**
     * support multiple
     * @default true
     */
    multiple?: boolean;
    /**
     * use like
     * ```
     * toast.info("Hello World.\n I am <b>Tom</b>", { dangerouslyHTMLString: true });
     * ```
     */
    dangerouslyHTMLString?: boolean;
    /**
     * Support right to left content
     * @default false
     */
    rtl?: boolean;
    /** Used to identify the ToastContainer when working with multiple container. Also used to set the id attribute */
    containerId?: Id;
    /**
     * One of top-right, top-center, top-left, bottom-right, bottom-center, bottom-left
     * @mark {@link ToastPosition}
     * @default 'top-right'
     */
    position?: ToastPosition;
    /**
     * Delay in ms to close the toast. If set to false, the notification needs to be closed manually
     * @default 5000
     */
    autoClose?: number | boolean;
    /**
     * Pass a custom close button.
     * To remove the close button pass `false`
     */
    closeButton?: CloseBtnType;
    /**
     * A reference to a valid react-transition-group/Transition component
     * @default 'bounce'
     */
    transition?: ToastTransition | CSSTransitionProps;
    /**
     * Display or not the progress bar below the toast(remaining time)
     * @default false
     */
    hideProgressBar?: boolean;
    /**
     * Keep the timer running or not on hover
     * @default true
     */
    pauseOnHover?: boolean;
    /**
     * Pause the timer when the window loses focus
     * @default true
     */
    pauseOnFocusLoss?: boolean;
    /**
     * Dismiss toast on click
     * @default true
     */
    closeOnClick?: boolean;
    /**
     * Add optional classes to the toast wrapper
     * @default -
     */
    toastClassName?: string; // TODO: ToastClassName
    /**
     * Add optional classes to the TransitionGroup container
     * @default ''
     */
    bodyClassName?: string; // TODO: ToastClassName
    /**
     * Add optional inline style to the container
     * @default {}
     */
    style?: CSSProperties;
    /**
     * Add optional classes to the progress bar
     * @default -
     */
    progressClassName?: string; // TODO: ToastClassName
    /**
     * Add optional inline style to the progress bar
     * @default {}
     */
    progressStyle?: CSSProperties;
    /**
     * Define the ARIA role for the toasts
     * @default 'alert'
     */
    role?: string;
    /**
     * One of auto, light, dark, colored
     * @description `auto` means automatically detects system theme colors
     * @mark {@link ToastTheme}
     * @default 'auto'
     */
    theme?: ToastTheme;

  5. Tampilan toast:



Itulah langkah-langkah instalasi dan penerapan dari toast notifikasi di project Vue 3 dengan menggunakan library vue3-toastify. Untuk melihat dokumentasi resminya, bisa lihat di sini.
Sekian artikel dari admin. Selamat mencoba dan semoga berhasil! Jika ada pertanyaan silakan tanyakan pada kolom komentar. Terima kasih dan salam coding!👋



INI CARANYA!! - TUTORIAL RUN PROGRAM LARAVEL HASIL CLONE DARI GIT/GITHUB


Halo sobat coding! 
Sadarkah sobat saat download atau clone project Laravel dari git/github pasti menemukan beberapa file bahkan folder yang hilang atau tidak ada? Ya, memang benar bahwa saat kita membuat project Laravel lalu kemudian kita upload (push) ke repositori git/github akan ada beberapa file dan folder yang tidak akan diikutsertakan. Ingat! ini bukan berarti project Laravel yang kita push atau project yang kita download ataupun clone dari git/github tersebut mengalami error atau corrupt ya! Hal ini adalah wajar. Pada umumnya, jika kita lihat dengan cermat di setiap project Laravel, kita akan menemukan file yang bernama .gitignore dan memang secara default saat pembuatan project Laravel, kita akan langsung diberikan file tersebut. Bila sobat buka file tersebut, maka isinya kurang lebih sebagai berikut:

/node_modules
/public/build
/public/hot
/public/storage
/storage/*.key
/vendor
.env
.env.backup
.env.production
.phpunit.result.cache
Homestead.json
Homestead.yaml
auth.json
npm-debug.log
yarn-error.log

Apa arti dari isi file tersebut? Tujuannya untuk apa? Nah, disini admin akan membantu sobat untuk memahami sedikit mengenai file yang cukup penting ini. Mari kita berbasa-basi terlebih dahulu.

Dilansir dari situs microsoft, file .gitignore ini akan berfungsi untuk membantu memastikan bahwa Git tidak menerapkan jenis file tertentu di repositori kita. Alasan tidak diterapkan atau tidak diikutsertakan dalam repositori git/github ialah mulai dari alasan ukuran file hingga keamanan. 
Sebagai contoh, dalam project Laravel akan ada folder bernama node_modules ataupun vendor yang masing-masing didalamnya terdapat banyak sekali file-file yang mana ukuran masing-masing filenya berbeda-beda dan jelas ini akan banyak memakan memori atau penyimpanan. Oleh karenanya, mengingat ukuran file yang besar jika diikutsertakan, maka folder ini akan kita keep sendiri dan tidak akan ikut dipush ke repositori git/github kita. Selain itu, dalam project Laravel terdapat pula file .env yang mana isinya ialah tentang konfigurasi-konfigurasi sesuai dengan environment sistem yang dipakai oleh masing-masing komputer pengguna yang tentunya hal ini tidak semua komputer pengguna sama dan selain itu, terdapat pula informasi yang bersifat kredensial (terkait keamanan) pada file ini. Oleh karena itu pula, file .env tidak ikut dipush ke repositori git/github. Kita bisa melihat daftar file dan folder apa saja yang tidak akan ikut dipush ke repositori git/github kita dengan membuka file .gitignore tersebut. Jadi, sampai sini seharusnya sobat sudah tahu ya apa itu file .gitignore dan kegunaannya.

fyi, selama folder node_modules, vendor, dll nya tidak ada dalam project Laravel, maka bila kita jalankan project tersebut (php artisan serve), maka jelas akan menimbulkan error dan project tidak bisa dijalankan dengan baik. Lalu, langkah apa yang harus ditempuh supaya project Laravel yang kita download atau clone dari git/github bisa dirun atau dijalankan dengan baik dan normal? Mari, admin akan berikan tutorial langkah demi langkahnya. langsung saja cekidott..!


CARA RUN PROGRAM LARAVEL HASIL CLONE DARI GIT/GITHUB

Pada saat kita download atau clone project Laravel di git/github. Kita perlu mendapatkan file dan folder yang tidak diikutsertakan supaya program tersebut bisa berjalan. Caranya adalah sebagai berikut:
  1. Pertama, buat file .env berdasarkan file env.example, caranya jalankan perintah berikut di cmd atau terminal:
    copy .env.example .env
  2. Selanjutnya, instal package-package yang diinstal dalam composer di mana package tersebut akan disimpan dalam folder vendor. Jalankan perintah berikut di cmd atau terminal:
    composer install
  3. Setelah berhasil membuat file .env dan instal package-package yang diperlukan, berikutnya jalankan perintah berikut:
    php artisan key:generate

    Perintah tersebut akan meng-generate key untuk kemudian dituliskan ke
    APP_KEY di file .env
  4. Kemudian, jika project Laravel tersebut memiliki database, buatlah nama database baru. Lalu sesuaikan nama database, username, dan password database di file .env. Setelah itu, jalankan perintah berikut:
    php artisan migrate

    Perintah tersebut akan meng-generate tabel yang dimiliki database dalam project Laravel, tapi sebelumnya bisa pastikan dahulu apakah project Laravel tersebut menyediakan file-file migrations di folder database/migrations. Jika tidak menyedialan file di folder database/migrations, maka lewati langkah ini.
  5. Selanjutnya, biasanya untuk project yang sudah jadi tidak hanya menyediakan file-file migrations tapi juga file-file seeder untuk data table yang ada di folder database/seeds sehingga perlu memasukkannya pula ke dalam table dengan perintah:
    php artisan db:seed
  6. Akhirnya, project Laravel sudah bisa di run. Untuk menjalankannya, jalankan perintah berikut:
    php artisan serve

    Kemudian buka http://localhost:8000

Itulah sobat Cara Run Program Laravel Hasil Clone dari Git/GitHub. Semoga artikel ini dapat membantu sobat coding sekalian. Terima kasih dan jangan lupa bagikan artikel ini agar makin banyak sobat coding yang mengetahuinya. Salam coding!