MENGENAL TIPE DATA, PENAMAAN, DAN SEKUENS DALAM PEMROGRAMAN BAHASA C - Tutorial Seputar Teknologi

MENGENAL TIPE DATA, PENAMAAN, DAN SEKUENS DALAM PEMROGRAMAN BAHASA C

Halo! 

Kalian ingin belajar pemrograman? Kalo iya berikut ini pembahasan tentang materi awal bila ingin memasuki dunia pemrograman, yakni mengenal tipe data, penamaan, dan sekuens. Biasanya langkah paling awal untuk belajar pemrograman ialah belajar flowchart. Namun, kalo kalian sudah belajar dan paham flowchart atau kalian yang ingin langsung terjun ke pemrograman dengan menggunakan software pemrograman langsung, maka pengenalan akan tipe data, penamaan, dan sekuens akan pertama kali kalian jumpai. Kalo kalian ngga mau belajar pemrograman ya udah, silakan bisa baca-baca mungkin untuk nambah pengetahuan semata.. Marilah langsung cuzz kan..

Tipe Data
Tipe data adalah klasifikasi data berdasarkan bagaimana data tersebut akan digunakan dalam sebuah program. Tipe data merupakan jenis data yang dapat diolah (oleh komputer) untuk memenuhi kebutuhan dalam pemrograman komputer.

Sejatinya, setiap variabel atau konstanta yang ada dalam kode program, sebaiknya ditentukan dengan pasti tipe datanya. Ketepatan pemilihan tipe data pada variabel atau konstanta akan sangat menentukan pemakaian sumber daya komputer (terutama memorinya). Salah satu tugas penting dari seorang programmer adalah memilih tipe data yang sesuai untuk menghasilkan program yang efisien dan berkinerja tinggi.

Ada banyak tipe data yang tersedia tergantung jenis bahasa pemrograman yang dipakai. Namun secara umum dapat dikelompokkan seperti pada Gambar dibawah ini,


Tipe data dibagi menjadi 2 jenis yaitu tipe data primitif dan tipe data composite.
  1. Tipe data primitif adalah tipe data dasar yang tersedia secara langsung pada suatu bahasa pemrograman. Sedangkan, 
  2. Tipe data composite adalah tipe data bentukan yang terdiri dari dua atau lebih tipe data primitif

Tipe Data Primitif
Tipe data primitif dibagi lagi menjadi beberapa bagian berdasarkan penggunaannya. 

Di dalam pemrograman, dibutuhkan juga yang namanya pendeklarasian variabel. Deklarasi variabel yaitu proses memesan lokasi penyimpanan data pada memori komputer sebesar ukuran tipe data yang dipesan. Contohnya adalah int nilai;.

Deklarasi dalam satu type data boleh saja lebih dari 1 variabel. Bila demikian, maka dalam 1 baris dipisahkan dengan tanda koma. Contohnya adalah int nilai1, nilai2, nilai3;.

Berikut tabel tipe data dan formattingnya yang ada pada bahasa C.

Secara umum atau secara garis besar, dalam bahasa C banyak menggunakan 7 keyword untuk menset tipe data, antara lain : 
  • integer : bilangan bulat  (int, long, short, unsigned
  • huruf & karakter lain (char
  • bilangan dg titik desimal (float, double)
Tipe - tipe yang dihasilkan oleh keyword-keyword tersebut dapat dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan cara mereka disimpan pada komputer : 
  1. 5 keyword pertama (int, long, short, unsigned, char) menghasilkan nilai bertipe integer, dan 
  2. 2 keyword terakhir (float, double) menghasilkan tipe floating-point.
Apa bedanya hasil yang bertipe integer dengan yang bertipe floating-point? Simak pembahasan dalam artikel ini ya.
Mari kita cari tau dulu ketujuh tipe data tersebut.

1. INTEGER
Tipe data integer ialah bilangan bulat, entah itu bilangan bulat positif maupun bilangan bulat negatif. Tipe ini tidak bisa menerima nilai atau angka pecahan (yang memiliki koma, seperti 2.5; 10.12; dsb). Apabila suatu variabel yang bertipe integer diberikan (inisialisasi atau assignment) nilai pecahan, maka programnya tidak akan error, hanya saja angka dibelakang koma tidak akan terbaca.
Contoh :
  int A = 12.56;

  printf("Angka = %d", A);

Output dari program tersebut bukanlah Angka = 12.56, melainkan outputnya Angka = 12.
Untuk mendeklarasikan tipe integer, maka penulisannya ialah
int (namaVariabel);
atau banyak variabel sekaligus
int (namaVariabel1),(namaVariabel2),(namaVariabel3);
dengan Format penentunya
%d atau %i
Tipe Data integer memiliki kapasitas memori (ukuran memori) sebesar 2 byte dengan jangkauan nilai -32768 s.d 32767

2. SHORT
Dalam TURBO C variabel yang bertipe data short dan variabel yang bertipe data integer tidak dibedakan (sama saja).
Untuk mendeklarasikan tipe short, maka penulisannya ialah
short (namaVariabel); atau  short int (namaVariabel);
dengan Format penentunya
%hd
Tipe Data short memiliki kapasitas memori (ukuran memori) sebesar 2 byte dengan jangkauan nilai -32768 s.d 32767 (sama dengan integer)

3. LONG 
Variabel yang bertipe data ini digunakkan untuk menaikkan kapasitas dari variabel yang bersangkutan.
Untuk mendeklarasikan tipe long, maka penulisannya ialah
long (namaVariabel); atau  long int (namaVariabel);
dengan Format penentunya
%ld atau %li
Tipe Data long memiliki kapasitas memori (ukuran memori) sebesar 4 byte dengan jangkauan nilai -2,147,435,648 s.d 2,147,435,647

4. UNSIGNED 
Variabel yang bertipe data ini digunakan jika ingin bekerja dengan data yang bernilai positif saja.
Untuk mendeklarasikan tipe long, maka penulisannya ialah
unsigned (namaVariabel); atau  unsigned int (namaVariabel);
dengan Format penentunya
%u
Tipe Data long memiliki kapasitas memori (ukuran memori) sebesar 2 byte dengan jangkauan nilai 0 – 65535

5. CHAR
Tipe data Char mendefinisikan integer tak bertanda dalam range 0 - 255 . Tipe data ini disimpan dalam 1 byte. Dimana sebagian besar menggunakan kode ASCII.
Contoh : 
huruf A dalam ASCII konversinya adalah 65 (desimal) 

Penulisan nilai untuk dimasukan dalam variabel yang bertipe data char harus diapit oleh single quote (' ').
Contoh : 
jika variabel temp bertipe data char, maka bisa dituliskan 
  temp = 'T'; 
Akan terjadi error bila dituliskan temp = T; 
Perlu diingat!
bahwa, Variabel bertipe char hanya boleh mempunyai nilai sebuah karakter. 
Contoh : 
  char temp; 
  temp = 'xo'; ➡ Akan terjadi error

Dalam bahasa C (termasuk C++), terdapat yang namanya Karakter khusus. Karakter khusus itu diantaranya ialah;
    • \0  ➡ Karakter NULL (Nilai kosong)
    • \a  ➡ Karakter bel atau alert
    • \b  ➡ Karakter backspace (mundur satu spasi)
    • \f   ➡ Formfeed (ganti halaman)
    • \n  ➡ Linefeed (disebut juga newline atau pindah baris)
    • \r  ➡ Carriage return (menuju kolom pertama, baris yang sama)
    • \t  ➡ Tab horisontal
    • \v  ➡ Tab vertikal
    • \\  ➡ Karakter \
    • \’  ➡ Karakter petik tunggal ( ' )
    • \”  ➡ Karakter petik ganda ( " )
    • \?  ➡ Karakter tanda tanya ( ? )
Untuk mendeklarasikan tipe char, maka penulisannya ialah
char (namaVariabel);
dengan Format penentunya
%c
Tipe Data char memiliki kapasitas memori (ukuran memori) sebesar 1 byte dengan jangkauan nilai -128 s.d 127

6. FLOAT
Tipe data float ialah bilangan bulat dan juga bilangan pecahan, entah itu bilangan positif maupun bilangan negatif. 
Untuk mendeklarasikan tipe float, maka penulisannya ialah
float (namaVariabel);
dengan Format penentunya
%f
Tipe Data float memiliki kapasitas memori (ukuran memori) sebesar 4 byte dengan jangkauan nilai 3.4 E-38 s.d 3.4 E+38 (E artinya x 10^ (kali sepuluh pangkat)). Jumlah digit dalam float ialah 5–7.

7. DOUBLE
Tipe data ini sama sebenarnya dengan Float, namun tipe ini bisa menampung jumlah digit yang lebih banyak dari pada float.
Untuk mendeklarasikan tipe double, maka penulisannya ialah
double (namaVariabel);
dengan Format penentunya
%lf
Tipe Data double memiliki kapasitas memori (ukuran memori) dua kali tipe float, yakni sebesar 8 byte dengan jangkauan nilai 1.7E-308 s.d 1.7E+308 (E artinya x 10^ (kali sepuluh pangkat)). Jumlah digit dalam double ialah 15–16.

Selain tipe data yang sudah disebutkan di atas, terdapat juga tipe void yang biasanya digunakan untuk membuat modul program (kumpulan instruksi selain bagian utama program) yang biasa disebut dengan prosedur. Untuk prosedur akan ada penjelasan sendiri dalam blog ini!
Dari uraian tersebut, maka perbedaan dari integer dan Floating-Point, ialah;
  • Integer adalah bilangan bulat sedangkan bilangan floating-point dapat merepresentasikan baik bilangan bulat maupun fraksional. 
  • Bilangan floating-point dapat merepresentasikan nilai yang rangenya jauh lebih besar daripada integer. 
  • Untuk operasi aritmetika, bil. floating-point bisa kehilangan presisinya. 
  • Operasi thd bilangan floating-point lebih lambat drpd terhadap integer 

Tipe Data Composite
Tipe data composite atau yang seringkali disebut juga user defined data type adalah tipe data yang didefinisikan sendiri oleh programmer dan merupakan turunan dari tipe data primitif ataupun tipe data bentukan lain. Contoh tipe data bentukan adalah record yang dibuat menggunakan keyword struct dan tipe data baru yang dibuat menggunakan keyword typedef.

Contoh pembuatan tipe data baru menggunakan keyword typedef yaitu misalnya kita ingin membuat tipe data bernama “kecepatan” yang berupa integer maka akan ditulis sebagai berikut, typedef int kecepatan;. Kemudian tipe data tersebut dapat digunakan untuk membuat sebuah variabel misalnya kecepatan mobil;.

Penamaan
Penamaan yaitu pemberian identitas pada sebuah objek yang digunakan dalam program. Nama bisa diberikan kepada;
  1. Variabel : Pemberian nama kepada lokasi memori komputer yang digunakan untuk menyimpan nilai dengan tipe data yang sudah ada dalam program
  2. Konstanta : Variabel yang nilainya tidak bisa diubah selama program dijalankan 

  3. Tipe data bentukan : Turunan dari tipe data dasar ataupun tipe data bentukan lainnya
  4. Prosedur : Modul program tanpa nilai balikan
  5. Fungsi : Modul program dengan nilai balikan bertipe data dasar ataupun bentukan
Aturan Penulisan Nama pada C;
  1. Case sensitive (dibedakan berdasarkan uppercase dan lowercase)
  2. Karakter pertama variabel harus dimulai dengan huruf abjad (a - z) atau underscore (_) 
  3. Karakter yang diperbolehkan dalam sebuah nama adalah huruf abjad, underscore, angka
  4. Nama tidak boleh dipisahkan dengan spasi
  5. Tidak ada batas untuk panjang nama yang diberikan
Selain aturan penulisan nama yang sudah disebutkan di atas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah memberikan nama yang jelas dan bermakna pada objek yang dinamai. Contohnya adalah totalGaji lebih mudah dipahami oleh orang lain yang membaca program yang kita buat daripada tG. 

Contoh penamaan yang salah
  1. 3nilai
  2. nama hewan
  3. kode-buku
  4. judul*

Contoh penamaan yang benar
  1. nilai3 atau nilai_3
  2. namaHewan atau nama_hewan
  3. kodeBuku atau kode_buku
  4. judul

Selain nama, setiap tipe data nantinya akan memiliki sebuah nilai (variabel, konstanta) ataupun mengembalikan sebuah nilai (fungsi). Proses pemberian nilai kepada sebuah variabel biasa disebut assignment. Jika variabel yang dideklarasi dilakukan assignment maka disebut inisialisasi. Nilai tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan nilai numerik menggunakan ekspresi aritmatika ataupun menghasilkan nilai logika menggunakan ekspresi relasional.

Contoh assignment
  1. nilai3 = 88.75;
  2. namaHewan = “Kelinci”; (string bisa diinisialisasi namun tidak bisa assignment) 
  3. kodeBuku = 1357;
  4. judul = ‘X’;
  5. nilai1 = nilai2;
Baca :

Contoh ekspresi aritmatika
  1.  x + y
  2. 3.14 * r * r
  3. akarKuadrat(16) * 2
Contoh ekspresi relasional dan nilai balikannya
  1. tahun < 2000, jika tahun 2021 maka false, jika tahun 1980 maka true
  2. umur == 10, jika umur 5 maka false, jika umur 10 maka true
  3. akarKuadrat(bilangan) < 7, jika bilangan 16 maka true, jika bilangan 100 maka false

Sekuens
Algoritma merupakan sekumpulan instruksi yang dijalankan secara berurutan (sekuensial). 
Secara umum aturan sekuens algoritma adalah sebagai berikut;
  1. Tiap instruksi dilaksanakan satu persatu dan biasanya tiap instruksi dibaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan
  2. Tiap instruksi dilaksanakan satu kali
  3. Urutan instruksi yang dilaksanakan pemroses sama dengan urutan aksi sebagaimana tertulis di dalam algoritma yang ada
  4. Akhir dari instruksi terakhir merupakan akhir algoritma

Contoh sekuens;

1. Algoritma 1
Nilai variabel x setelah menjalankan algoritma tersebut adalah 25
Nilai variabel y seteleh menjalankan algoritma tersebut adalah 50

2. Algoritma 2
Nilai variabel x setelah menjalankan algoritma tersebut adalah 25
Nilai variabel y seteleh menjalankan algoritma tersebut adalah 10

Contoh algoritma 1 dan algoritma 2 menunjukkan bahwa perbedaan urutan instruksi bisa menghasilkan perbedaan antara nilai variabel yang ada pada algoritma tersebut.

Sekian pengenalan tentang Tipe data, Penamaan, dan Sekuens. Semoga bermanfaat. Terima kasih..


Comments

Silakan Beri Komentar
EmoticonEmoticon