Tutorial Seputar Teknologi: Laravel
Showing posts with label Laravel. Show all posts
Showing posts with label Laravel. Show all posts

CARA MUDAH MENGATASI ERROR INI SAAT INSTALL/MENAMBAHKAN LIBRARY FRAMEWORK DENGAN MENGGUNAKAN XAMPP


Halo sobat coding! 
Kali ini admin ingin membagikan cara mengatasi error yang muncul pada terminal saat ingin install atau menambahkan library framework (cth: Laravel) dengan menggunakan XAMPP. Mungkin pernahkan kalian dihadapkan pada error seperti berikut?


Error tersebut tertulis:
In Problem.php line 652:                                                          
  [TypeError] substr(): Argument #1 ($string) must be of type string, null given

Kenapa ya error itu? Begini cara mengatasinya:
Error tersebut dikarenakan extension sodium pada konfigurasi php belum diaktifkan. Coba aktifkan dengan langkah-langkah berikut:

  1. Buka folder php yang ada di folder xampp (sebagai contoh, admin menyimpan xampp pada disk D. Secara default, biasanya xampp disimpan pada folder disk C. Sesuaikan saja)


  2. Temukan file bernama php atau php.ini.


  3. Buka file php atau php.ini tersebut di notepad


  4. Cari kode berikut (ketik ctrl+f kemudian cari nama sodium)
    untuk extension, bila diawalnya masih menggunakan tanda titik koma (;), maka silakan hapus tanda tersebut. Sehingga menjadi sbb:

    NB: Menghilangkan tanda titik koma didepan extension berarti mengaktifkan extention tersebut.

  5. Setelah itu simpan perubahan

  6. Jalankan kembali (restart) Apache di XAMPP

  7. Silakan coba kembali install library yang diinginkan. 
    Sebelumnya, coba cek di composer.json terlebih dahulu, apakah library yang diinginkan itu sudah tertambah atau belum (biasanya di bagian require atau require-dev). Jika belum ada, maka tinggal langsung install library yang diinginkan tersebut (composer require [nama-library]).
    Namun, jika ternyata sudah tertambah, silakan hapus library terlebih dahulu dengan mengetikkan pada terminal: composer remove [nama-library] Kemudian lakukan install kembali (composer require [nama-library]).

  8. Selesai

Itulah langkah-langkah untuk mengatasi error yang muncul pada terminal saat ingin install atau menambahkan library framework (cth: Laravel) dengan menggunakan XAMPP.
Sekian artikel dari admin. Selamat mencoba dan semoga berhasil! Jika ada pertanyaan silakan tanyakan pada kolom komentar. Terima kasih dan salam coding!👋


INI CARANYA!! - TUTORIAL RUN PROGRAM LARAVEL HASIL CLONE DARI GIT/GITHUB


Halo sobat coding! 
Sadarkah sobat saat download atau clone project Laravel dari git/github pasti menemukan beberapa file bahkan folder yang hilang atau tidak ada? Ya, memang benar bahwa saat kita membuat project Laravel lalu kemudian kita upload (push) ke repositori git/github akan ada beberapa file dan folder yang tidak akan diikutsertakan. Ingat! ini bukan berarti project Laravel yang kita push atau project yang kita download ataupun clone dari git/github tersebut mengalami error atau corrupt ya! Hal ini adalah wajar. Pada umumnya, jika kita lihat dengan cermat di setiap project Laravel, kita akan menemukan file yang bernama .gitignore dan memang secara default saat pembuatan project Laravel, kita akan langsung diberikan file tersebut. Bila sobat buka file tersebut, maka isinya kurang lebih sebagai berikut:

/node_modules
/public/build
/public/hot
/public/storage
/storage/*.key
/vendor
.env
.env.backup
.env.production
.phpunit.result.cache
Homestead.json
Homestead.yaml
auth.json
npm-debug.log
yarn-error.log

Apa arti dari isi file tersebut? Tujuannya untuk apa? Nah, disini admin akan membantu sobat untuk memahami sedikit mengenai file yang cukup penting ini. Mari kita berbasa-basi terlebih dahulu.

Dilansir dari situs microsoft, file .gitignore ini akan berfungsi untuk membantu memastikan bahwa Git tidak menerapkan jenis file tertentu di repositori kita. Alasan tidak diterapkan atau tidak diikutsertakan dalam repositori git/github ialah mulai dari alasan ukuran file hingga keamanan. 
Sebagai contoh, dalam project Laravel akan ada folder bernama node_modules ataupun vendor yang masing-masing didalamnya terdapat banyak sekali file-file yang mana ukuran masing-masing filenya berbeda-beda dan jelas ini akan banyak memakan memori atau penyimpanan. Oleh karenanya, mengingat ukuran file yang besar jika diikutsertakan, maka folder ini akan kita keep sendiri dan tidak akan ikut dipush ke repositori git/github kita. Selain itu, dalam project Laravel terdapat pula file .env yang mana isinya ialah tentang konfigurasi-konfigurasi sesuai dengan environment sistem yang dipakai oleh masing-masing komputer pengguna yang tentunya hal ini tidak semua komputer pengguna sama dan selain itu, terdapat pula informasi yang bersifat kredensial (terkait keamanan) pada file ini. Oleh karena itu pula, file .env tidak ikut dipush ke repositori git/github. Kita bisa melihat daftar file dan folder apa saja yang tidak akan ikut dipush ke repositori git/github kita dengan membuka file .gitignore tersebut. Jadi, sampai sini seharusnya sobat sudah tahu ya apa itu file .gitignore dan kegunaannya.

fyi, selama folder node_modules, vendor, dll nya tidak ada dalam project Laravel, maka bila kita jalankan project tersebut (php artisan serve), maka jelas akan menimbulkan error dan project tidak bisa dijalankan dengan baik. Lalu, langkah apa yang harus ditempuh supaya project Laravel yang kita download atau clone dari git/github bisa dirun atau dijalankan dengan baik dan normal? Mari, admin akan berikan tutorial langkah demi langkahnya. langsung saja cekidott..!


CARA RUN PROGRAM LARAVEL HASIL CLONE DARI GIT/GITHUB

Pada saat kita download atau clone project Laravel di git/github. Kita perlu mendapatkan file dan folder yang tidak diikutsertakan supaya program tersebut bisa berjalan. Caranya adalah sebagai berikut:
  1. Pertama, buat file .env berdasarkan file env.example, caranya jalankan perintah berikut di cmd atau terminal:
    copy .env.example .env
  2. Selanjutnya, instal package-package yang diinstal dalam composer di mana package tersebut akan disimpan dalam folder vendor. Jalankan perintah berikut di cmd atau terminal:
    composer install
  3. Setelah berhasil membuat file .env dan instal package-package yang diperlukan, berikutnya jalankan perintah berikut:
    php artisan key:generate

    Perintah tersebut akan meng-generate key untuk kemudian dituliskan ke
    APP_KEY di file .env
  4. Kemudian, jika project Laravel tersebut memiliki database, buatlah nama database baru. Lalu sesuaikan nama database, username, dan password database di file .env. Setelah itu, jalankan perintah berikut:
    php artisan migrate

    Perintah tersebut akan meng-generate tabel yang dimiliki database dalam project Laravel, tapi sebelumnya bisa pastikan dahulu apakah project Laravel tersebut menyediakan file-file migrations di folder database/migrations. Jika tidak menyedialan file di folder database/migrations, maka lewati langkah ini.
  5. Selanjutnya, biasanya untuk project yang sudah jadi tidak hanya menyediakan file-file migrations tapi juga file-file seeder untuk data table yang ada di folder database/seeds sehingga perlu memasukkannya pula ke dalam table dengan perintah:
    php artisan db:seed
  6. Akhirnya, project Laravel sudah bisa di run. Untuk menjalankannya, jalankan perintah berikut:
    php artisan serve

    Kemudian buka http://localhost:8000

Itulah sobat Cara Run Program Laravel Hasil Clone dari Git/GitHub. Semoga artikel ini dapat membantu sobat coding sekalian. Terima kasih dan jangan lupa bagikan artikel ini agar makin banyak sobat coding yang mengetahuinya. Salam coding!


INI DIA! 8 EKSTENSI VISUAL STUDIO CODE UNTUK PROGRAMMER LARAVEL


Hai sobat coding!

Laravel. Siapa tak mengenal salah satu framework satu ini? Sebagian besar programmer bahkan sobat sendiri yang datang ke halaman ini pastinya mengenal. Ya ato ya?
Laravel merupakan salah satu framework PHP yang paling banyak dibicarakan dan gunakan pada era saat ini. Laravel adalah sebuah framework website berbasis PHP yang tersedia secara gratis dan tentunya open source. Framework ini dikembangkan oleh Taylor Otwell dan ditujukan untuk pengembangan aplikasi web mengikuti pola arsitektur MVC (model-view-controller). Adapun beberapa keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan Framework ini, antara lain:
  • Pengujian Unit yang terbilang Easy (mudah)
  • Mekanisme keamanan tinggi
  • Dukungan komunitas yang kuat
  • Performa unggul
  • Powerful authentication
  • Migrasi Database
  • Multilingual capabilities